RevolusiIndustri 4.0 memiliki potensi untuk meningkatkan tingkat pendapatan global dan meningkatkan kualitas hidup populasi di seluruh dunia. Dampak revolusi industri bagi Indonesia sudah merambah di berbagai bidang kehidupan seperti pemerintahan, transportasi, pendidikan, dan ekonomi. Akibatnya banyak perubahan dan dampak yang dirasakan oleh
Kreativitasakan menjadi salah satu skill paling atas yang dibutuhkan oleh pekerja pada RI 4.0. Dengan banjirnya produk baru, teknolgi baru dan cara kerja baru, pekerja harus menjadi lebih kreatif agar dapat melanjutkan kehidupannya. Robot mungkin dapat membantu kita dengan cepat, tapi mereka tidak bisa sekreatif manusia (belum).
8 Industri kreatif adalah proses penciptaan, kreativitas, dan ide dari seseorang atau sekelompok orang yang dapat menghasilkan sebuah karya, tanpa mengeksploitasi sumber daya alam, serta dapat dijadikan produk ekonomi yang menghasilkan.Kreatifitas yang dihasilkan harus dapat membuka lapangan pekerjaan yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, industri ini harus dikembangkan, sebagai salah satu
Adatiga karakter utama era revolusi industri 4.0 bila dibandingkan dengan era sebelumnya yaitu: inovasi, otomasi dan transfer informasi Pertama, inovasi. Semua bidang kehidupan berlomba-lomba menghasilkan ragam inovasi untuk mempermudah kehidupan.
. Kegiatan ekonomi saat ini sudah melintasi batas negara. Jika dahulu persaingan bisnis hanya terjadi dalam satu lingkungan pasar & pertokoan, kini persaingan juga terjadi antar negara. Kreativitas dan pengetahuan adalah modal untuk memenangkan persaingan global. Persaingan ini semakin ramai dengan kehadiran revolusi industri Tidak bisa dipungkiri, revolusi industri membawa banyak peluang yang menarik, khususnya bagi ekonomi kreatif. Mengapa demikian? Simak penjelasan di bawah ini! Potensi Ekonomi KreatifApa itu Revolusi Industri Industri, Ekonomi, dan Gaya HidupPeluang yang MunculRevolusi Industri sebagai Gerbang Kebangkitan Ekonomi KreatifPotensi Ekonomi KreatifApa itu ekonomi kreatif? Istilah ekonomi kreatif diperkenalkan oleh John Howkins dalam bukunya “The Creative Economy How People Make Money from Ideas”. Menurutnya, ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang. Jadi, penciptaan ide menjadi kunci dalam ekonomi kreatif. Misalnya, ide penciptaan menu-menu baru dalam bisnis kuliner salah satu subsektor ekonomi kreatif. Agar bisa bersaing dan terus mendatangkan pelanggan, seorang pebisnis kuliner harus terus kreatif menemukan ide-ide baru untuk ekonomi kreatif dalam beberapa tahun ini tidak bisa diremehkan. Tak tanggung-tanggung, kontribusinya pada Produk Domestik Bruto PDB secara nasional telah mencapai triliun pada tahun 2018 lalu. Tidak heran jika Badan Ekonomi Kreatif Bekraf menyediakan dana miliaran untuk mengembangkan industri di sektor ini. Ada 16 subsektor ekonomi kreatif, beberapa di antaranya adalah periklanan, kuliner, fashion, dan crafts. Saat ekonomi kreatif sedang berkembang, “gelombang’revolusi industri pun datang. Apakah akan jadi ancaman atau justru peluang?Saat kita mendengar kata revolusi, pasti yang terlintas di benak kita adalah perubahan besar-besaran. Sedangkan industri merupakan proses pengolahan suatu barang agar lebih memiliki nilai ekonomis. Jadi, secara sederhana bisa dikatakan bahwa revolusi industri adalah perubahan besar yang terjadi pada cara manusia memproduksi barang. Revolusi industri sudah dimulai saat mesin uap ditemukan pada abad ke-18. Kini sedang terjadi revolusi industri Apa yang membedakannya dengan revolusi industri lainnya?Istilah revolusi Industri diperkenalkan oleh Profesor Klaus Martin Schwab seorang teknisi dan ekonom Jerman. Dalam bukunya, “The Fourth Industrial Revolution” ia menyebutkan bahwa saat ini kita berada pada sebuah revolusi yang mengubah cara hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain secara fundamental. Komputer dan robot yang berkembang pada revolusi industri menjadi dasar bagi berkembangnya revolusi industri yang dimotori oleh internet dan Internet of Things IoT.Revolusi Industri, Ekonomi, dan Gaya HidupDari revolusi industri hingga semuanya membawa perubahan besar ekonomi dan gaya hidup. Bagaimana contohnya? Pada revolusi industri orang menjadi lebih mudah bepergian ke seluruh dunia, karena kapal yang menggunakan mesin uap. Interaksi antar manusia menjadi tak terbatas lautan. Keberadaan kapal uap berhasil mempercepat terjadinya globalisasi yang dibawa oleh para penjelajah. Disadari atau tidak, pengiriman barang, pertukaran budaya, sistem ekonomi, hingga demokrasi berawal dari adanya kapal bermesin pada revolusi industri mesin uap berganti menjadi listrik dan motor penggerak. Ini memicu perkembangan produksi massal, pesawat telepon, mobil hingga pesawat terbang. Tentu saja, perkembangan tersebut semakin memengaruhi gaya hidup. Kereta kuda berubah menjadi mobil yang kian murah karena produksi massal. Mobil pun jadi kebutuhan hidup. Hubungan jarak jauh bisa “didekatkan” dengan pesawat telepon. Bepergian antar benua pun bisa dilakukan dalam hitungan jam, bukan lagi berbulan-bulan seperti kapal revolusi industri perubahan semakin cepat dengan adanya komputer dan robot. Keberadaan teknologi komputer telah mengubah cara orang dalam berinteraksi. Internet mulai diperkenalkan di era ini. Meskipun masih menjadi barang mewah, komputer sudah bisa melakukan otomatisasi mesin-mesin revolusi industri internet tak hanya dapat melakukan otomatisasi, tapi juga memenuhi kebutuhan dan gaya hidup manusia. Internet menghubungkan beberapa benda dengan jaringan yang saling terhubung satu sama lain. Konektivitas inilah yang disebut dengan Internet of Things IoT Selain perkembangan internet dan IoT, revolusi industri juga ditandai dengan perkembangan Big Data, Cloud Computing, dan Artificial Intelligence kecerdasan buatan.Penerapan teknologi IoT, big data, cloud computing dan kecerdasan buatan bisa dilihat pada toko tanpa kasir. Saat masuk ke toko, pembeli bisa masuk dengan menunjukkan kode QR pada smartphone pada pemindai pemindai menggunakan IoT. Kemudian, kamera akan mengidentifikasi wajah Anda. Inilah contoh penggunaan kecerdasan buatan. Di dalam toko, Anda bisa mulai memilih produk seperti pakaian, makanan, dan kosmetik tiap produk punya barcode yang didasari oleh teknologi IoT dan kecerdasan buatan. Sebelum keluar, mesin akan kembali mengidentifikasi wajah Anda. Setelah itu, pembayaran dilakukan secara otomatis ditagihkan pada aplikasi atau kartu kredit Anda kombinasi antara big data, cloud computing, IoT, kecerdasan buatan.Peluang yang MunculMungkin di benak Anda muncul pertanyaan, apakah revolusi industri akan menghilangkan berbagai jenis pekerjaan? Jika melihat contoh toko tanpa kasir di atas, jawabannya adalah sangat mungkin. Banyak pekerjaan yang hilang akibat operasi IoT. Tetapi jangan khawatir, masih ada peluang yang bisa diambil dari revolusi industri Karena kita berada pada era internet, tentu peluang datang dari dunia maya ada pekerjaan yang hilang, namun selalu ada jenis pekerjaan baru yang terus bermunculan. Dan sebagian besar dari pekerjaan tersebut berasal dari ekonomi kreatif. Pada titik inilah ekonomi kreatif bersambut dengan revolusi industri. Bagaimana contohnya?Siapa sangka? Bepergian bisa dilakukan hanya bermodal smartphone. Siapa sangka? Kini Anda bisa memesan makanan hanya dengan smartphone. Keberadaan layanan aplikasi ride-sharing merupakan bukti layanan Internet of Things yang bisa menciptakan “pekerjaan” baru. Masyarakat banyak yang menyebut layanan ini dengan ojek online. Ada lebih dari 2 juta driver ojek online yang siap melayani kebutuhan pengguna aplikasi. Di saat banyak pekerjaan yang hilang karena otomatisasi, pekerjaan baru juga hanya mengantarkan penumpang, mereka juga menyediakan jasa mengantarkan makanan bagi Anda. Kini, layanan tersebut sudah berubah menjadi super apps yang bisa melayani berbagai kebutuhan pengguna. Dari yang pokok hingga gaya hidup. Jasa berbelanja, beli pulsa, bayar tagihan, pengiriman barang, beli obat, jasa bersih-bersih rumah, pijat, hingga jasa salon juga dilayani oleh layanan ride-sharing lokal. Nah, sudah berapa banyak peluang pekerjaan yang terbuka kan?Lihat juga ”Tingkatkan Pendapatan Bisnis Makanan dengan Bantuan Ojek Online”Revolusi Industri sebagai Gerbang Kebangkitan Ekonomi KreatifJika kita mengambil contoh layanan super apps di atas, peluang yang muncul bukan hanya berasal dari sisi driver, tapi juga kesempatan bisnis bagi merchant-merchant kuliner yang tergabung sebagai mitra ojek online. Berdasarkan hasil riset Lembaga Demografi FEB UI, 93% mitra go-food mengalami peningkatan volume transaksi dan 55% mitra mendapatkan peningkatan klasifikasi omzet. Sebagian besar mitra ojek online ini masih tergolong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM. Kenaikan pendapatan ini dapat digunakan UMKM untuk mengembangkan usahanya. Dengan kata lain, ojek online, salah satu hasil revolusi industri bisa membantu meningkatkan skala bisnis mitra UMKM mereka. Kesuksesan yang diraih para mitra ini berpotensi memicu calon-calon pengusaha UMKM lainnya untuk meramaikan industri kreatif di bidang tahu lebih lanjut tentang skala bisnis, klik di sini!Tidak hanya itu, revolusi industri juga membuka peluang industri kreatif lainnya, seperti periklanan. Sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif, periklanan berkembang dengan pesat. Jika dulu iklan hanya ada di papan reklame, televisi, dan radio, kini iklan juga ada dalam “genggaman” Anda. Kehadiran influencer di media sosial adalah bentuk iklan gaya baru yang bisa menggunakan jasa influencer untuk mengajak para followers-nya untuk menggunakan sebuah produk. Iklan pun dapat lebih terfokus segmennya. Dengan big data dan kecerdasan buatan yang dimiliki oleh platform sosial media, konten iklan bisa ditargetkan kepada siapapun yang berpotensi membeli suatu produk. Data yang dihimpun oleh platform dapat mendeteksi minat, preferensi, hingga perilaku seseorang di sosial seperti media lainnya, siapapun bisa menjadi influencer, asalkan dia populer dan memiliki banyak pengikut. Banyak orang “biasa” bukan seleb dan artis sukses menjadi influencer yang di-endorse oleh banyak brand. Ekonomi kreatif telah membuka kesempatan bagi banyak orang menjadi pelaku industri periklanan. Dengan ketekunan membangun konten media sosial, Anda pun bisa menjadi lanjut “4 Cara Menjadi Influencer”Sektor ekonomi kreatif fashion, merupakan sektor unggulan selain kuliner dan crafts. Produk fashion juga menjadi produk terlaris di e-commerce. Bahkan, peningkatan transaksinya kerap dituduh sebagai penyebab tutupnya beberapa gerai department store. Keberadaan teknologi IoT yang diadopsi dalam pengiriman barang dapat membuat pembeli merasa lebih aman saat melakukan pembelian produk fashion melalui platform e-commerce. Dengan demikian, angka penjualan merchants terus meningkat. Dari sisi pengiriman, kini makin banyak perusahaan logistik yang bermunculan. Kurir pun semakin banyak contoh di atas hanyalah sebagian kecil bukti bahwa revolusi industri dapat mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif. Memang ada lapangan kerja yang hilang, tapi di saat bersamaan juga muncul lapangan-lapangan kerja baru. Bahkan tak hanya lapangan kerja, peluang bisnis juga makin menjamur. Jadi, sudah siapkah Anda menghadapi revolusi industri juga dapat mengakses informasi tentang tips-tips keuangan, gaya hidup, produk keuangan, hingga alternatif investasi di Awali kebebasan finansial dengan memperkaya literasi keuangan bersama kami. Ayo jelajahi blog kami!Artikel blog ini ditulis oleh Modalku, pionir platform pendanaan UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami menyediakan pinjaman modal usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM tanah air dan membuka opsi investasi alternatif dengan pengembalian menarik bagi pemberi memenangkan Global SME Excellence Award dari ITU Telecom, salah satu badan organisasi PBB, di akhir tahun 2017. Modalku juga memenangkan Micro Enterprise Fintech Innovation Challenge yang diselenggarakan oleh United Nations Capital Development Fund UNCDF dan UN Pulse Lab Jakarta di tahun 2018. Visi kami adalah memberdayakan UMKM untuk bersama memajukan ekonomi Indonesia. Lihat statistik perkembangan pesat Modalku di mengenal Modalku lebih baik? Klik di secara resmi berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK. Ubaidillah Pratama is Modalku SEO & content marketing, blog writer & FinTech enthusiast.
- Revolusi industri mengubah segalanya. Mulai dari pekerjaan, bisnis, dan cara beroperasi sebagai masyarakat, diubah oleh dari revolusi industri teknologi kian pesat hingga mencapai revolusi industri yang berfokus pada transformasi digital. Apa saja penemuan teknologi teratas dari Revolusi Industri Dilansir Forbes, inilah beberapa di antaranya. Baca juga Alexander Graham Bell, Penemu Telepon Era Revolusi Industri Kecerdasan Buatan AI Kecerdasan buatan AI dan pembelajaran mesin mengacu pada kemampuan mesin untuk belajar dan bertindak secara dapat membuat keputusan, melaksanakan tugas, dan bahkan memprediksi hasil di masa depan berdasarkan apa yang mereka pelajari dari data. AI akan mengubah dunia dan bagaimana manusia hidup di dalamnya. Ini sudah dipakai dalam kehidupan sehari-hari, mulai pencarian Google hingga rekomendasi produk Amazon. Saran pribadi Netflix dan Spotify, serta proses keamanan untuk penggunaan kartu kredit palsu, adalah hasil dari AI. Baca juga James Watt, Penemu Mesin Uap Era Revolusi Industri Internet of Things IoT Internet of Things IoT mengacu pada peningkatan jumlah perangkat dan objek sehari-hari yang terhubung ke internet dan mengumpulkan serta mengirimkan data.
HADIRNYA industri kini menimbulkan harapan baru dalam percepatan kemajuan ekonomi sekaligus tantangan dalam penciptaan kesempatan kerja. Adapun Industri lahir setelah didahului tiga generasi sebelumnya, yaitu generasi pertama mesin uap, generasi kedua elektrifikasi, dan generasi ketiga komputer. Generasi keempat atau industri ialah sistem siber fisik cyber physical system, dengan digitasi dan interkoneksi produk, rantai nilai value chains dan model bisnis. Industri juga mencakup riset, jejaring pelaku industri, dan standardisasi European Commission, Germany; Industrie 2017. Dengan digitasi interkoneksi produk, mata rantai perdagangan dapat diperpendek sehingga mempercepat mobilitas arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Pada tahap lanjut, hal itu akan menurunkan biaya operasional sehingga berpotensi meningkatkan kegiatan ekonomi dan pendapatan produsen serta efisiensi konsumen. Namun, kehadiran industri bukan tanpa kelemahan. Berdasarkan analisis SWOT dari Digital Transformation Monitor’, faktor kelemahan industri ialah potensi berkurangnya tenaga kerja pada level bawah, yang umumnya berpendidikan rendah. Penerapan industri memang memerlukan prasyarat SDM berkualitas. Bahkan, kesempatan kerja berpendidikan rendah di sektor industri secara keseluruhan diperkirakan akan kian terbatas mengingat percepatan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen pada gilirannya memacu kegiatan industri mengaplikasikan teknologi maju. Menurut John Newbigin dalam laman British Council, Selasa, 19/2 menyebutkan bahwa dalam 20 tahun ke depan sebanyak 47% pekerjaan di Amerika Serikat AS dan 35% di Inggris UK akan digantikan oleh mesin. Daya tahan industri kreatif Namun, ancaman kehadiran industri terhadap pengurangan tenaga kerja tidak berlaku pada seluruh kegiatan industri. Adapun salah satu kegiatan industri yang tidak terlalu berdampak pengurangan tenaga kerja ialah industri kreatif sebab industri kreatif berbasis kreativitas, seni, budaya, dan inovasi, yang menurut UNCTAD dikelompokkan atas empat grup, yaitu seni, warisan, media, dan kreativitas fungsional. Lebih jauh, studi Nesta 2015 tentang Robot versus Kreativitas’ menyebutkan bahwa pekerjaan di sektor kreatif dapat bertahan dari ancaman otomatisasi sekitar 86% di AS dan 87% di UK. Bahkan, keberadaan sektor kreatif jika dikembangkan secara serius menurut Nesta dapat menjadi motor penggerak ekonomi pada abad ke-21. Hal sama juga berpotensi terjadi di Indonesia seperti dilansir Global Business Guide. Keberadaan Badan Ekonomi Kreatif Bekraf sebagai badan pengelola industri kreatif di Tanah Air, memberikan kontribusi sebesar Rp990,4 triliun atau 7,44% terhadap produk domestik bruto PDB. Namun, untuk meningkatkan kontribusi industri kreatif terhadap perekonomian dan kesempatan kerja ke depan, pemerintah perlu segera mengatasi sejumlah kendala. Berdasarkan data dari kerja sama BPS dan Bekraf pada 2017 ditemukan kendala, antara lain 92,37% kegiatan industri kreatif dijalankan dengan modal sendiri self funded, 88,95% tidak memiliki hak intelektual properti. Selain itu, pemasaran produk industri kreatif masih terkonsentrasi pada pasar lokal yang besarannya mencakup 97,36%. Mengatasi kendala Maka dari itu, untuk pengembangan industri kreatif di Tanah Air diperlukan perhatian pemerintah untuk mengatasi aneka kendala yang kini dihadapi. Selain bantuan permodalan usaha, hal lain yang paling penting dilakukan ialah pelatihan keterampilan dalam pengelolaan usaha dan pemasaran. Produk industri kreatif perlu dipasarkan secara luas sehingga diperlukan pengetahuan pemasaran bagi pelaku industri kreatif. Ke depan, pengembangan produk industri kreatif perlu diperluas dan berorientasi ekspor. Kita perlu merebut potensi pasar ekspor produk industri keratif pada tataran global yang besarnya amat menggiurkan. Berdasarkan perkiraan UNESCO 2018, nilai ekspor global produk barang dan jasa industri kreatif mencapai US$250 miliar per tahun atau 10% dari PDB, dan penciptaan kesempatan kerja mencapai 30 juta orang. Maka dari itu, sejalan dengan rencana pemerintah untuk fokus ke pembangunan sumber daya manusia SDM pada 2019, amat diharapkan hal itu juga mencakup SDM untuk pengembangan industri kreatif. Namun, pembangunan SDM pada industri kreatif dalam konteks ini agak berbeda dengan pembangunan SDM untuk kegiatan lainnya. Secara umum, pembangunan SDM yang kini gencar dilakukan pemerintah melalui pendidikan vokasi ialah untuk meningkatkan keterampilan teknis sesuai dengan kebutuhan pasar kerja link and match. Namun, untuk pembangunan SDM pada industri kreatif, aspek yang amat dibutuhkan ialah bukan pada aspek peningkatan keterampilan teknis, melainkan pada peningkatan kemampuan pengelolaan usaha dan pemasaran produk agar dapat lebih optimal pada kegiatan ekonomi kreatif dan membuka peluang berusaha mandiri. Secara faktual, hal itu sekaligus menegaskan bahwa pembangunan SDM pada 2019 tidak harus selalu dikaitkan dengan orientasi bekerja di sektor formal. Pembangunan SDM juga perlu diarahkan pada penciptaan kegiatan usaha secara mandiri, terutama di industri kreatif. Selain jenis keterampilan yang cukup spesifik dalam pembangunan SDM, penentuan target pembangunan SDM dalam industri kreatif juga perlu dilakukan secara eksklusif. Dalam konteks ini, barangkali target utama pembangunan SDM untuk industri kreatif ialah para pelaku usaha dan pekerja industri kreatif, dan peminat untuk melakukan kegiatan usaha di industri kreatif, khususnya penganggur milenial. Sangat diharapkan, upaya pengembangan industri kreatif dapat segera terwujud untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, dan peningkatan kesejahteraan. Meski tenaga kerja industri kreatif dapat bertahan di era industri peningkatan SDM dalam pengelolaan usaha dan pemasaran perlu ditingkatkan agar optimal meningkatkan nilai tambah value added dalam kegiatan ekonomi kreatif.
jelaskan pentingnya keberadaan produk kreatif pada era revolusi industri 4.0